Monday, December 16, 2019

resmi pelari

termasuk kategori #latepost tapi dirasa perlu untuk ditulis, hehehe

tengah Juli, pasca operasi lepas pen, sempat agak ragu apakah bisa segera pulih, mengingat "sakitnya saat itu tuh disini", sambil berhitung waktu hingga akhir tahun, dimana ada event besar yang juga menanti. tapi alhamdulillah .. dengan status nekat, daftar ballout di Bormar 2019, tengah Agustus sudah dapat notif klo masuk entry, DEAL, bayar.
namun apalah daya, kaki tak kunjung kebagian percaya diri. beberapa nyeri yang sering berpindah lokasi, sempat memukul mundur kemauan untuk terus berlatih. belum lagi, jadwal di sekitar D-day yang juga meragukan, hmmm.
setelah mengatur strategi sedemikian rupa, akhirnya diputuskan untuk pakai skenario nekat. mimpi awalnya, weekend tidak pulang, Sabtu ambil racepack sekalian nginap di area Magelang, besoknya race, lanjut balik Yogya, tentunya nyetir sendiri. namun endingnya, Kamis siang ambil racepack, langsung balik Yk, malamnya pulang Bandung. Jumat istirahat, Sabtu as usual, anter jemput yang les, kok kebetulan bundanya juga ada kegiatan di kantor, jadilah makin memperkuat alasan, hehehe. Sabtu sore naik kereta, berharap bisa merem di gerbong eksekutif, dengan estimasi tengah malam sudah nyampe mess.
alhamdulillah, kereta as scheduled, tapi ya ga jadi istirahat juga. setengah 1 pagi tiba di mess, sesuai rencana, berkemas sambil ganti kostum, apa daya badan merasa gemetar, apalagi klo bukan karena kurang istirahat. kembali order gojek ke titik kumpul amplaz, masih berharap bisa merem sepanjang perjalanan ke Borobudur. . . . dan mustahil, wkwkwkwk .. bis baru berangkat 02.30, sampai di dropping area pas adzan shubuh, dan belum tidur sejak berangkat dari Bandung kemarin sore.
06.10, start kategori 10K .. oke, this is not my best start preparation, but at least I tried. race predictor garmin bilang, 55minutes hehehehe .. cheer di pinggir jalan mengingatkan memori Shizuoka Marathon, but not the weather .. alhamdulillah, meski kata orang sumuk, dengan kondisi badan setengah fly (semalam udah gemeteran n agak demam juga, sepertinya) niat diucapkan sepenuh hati, FINISH strong. beberapa kali UP teaser foto di WA, ada juga semangat dari pak polisi di seberang pulau, terimakasih bang.
rute naik turun sempat menghantam mental, namun target utama adalah tanpa cedera, under COT. pacer 60m sudah hahahihi melewati, monggo .. tapi ketika pacer 70m semakin mendekat, okay, it's my time. 500m menjelang finish, kaki kasih alarm bahwa harus turunin pace, no problem .. ternyata eh ternyata, saya disalip podium FM, hehehe. terima ugo rampe finisher, eh kaosnya mana?? selidik2, ternyata buat FM course saja, iyaaaa okelah

alhamdulillah, finish, under COT, no cedera .. meski sempat ngantri untuk stretching di bilik salonpas dan gagal bobo' nyenyak hingga H+2, setidaknya motivasi untuk challenge tahun depan (dan depannya lagi insyaallah) buat FM lagi, hehehe.
bismillah

Tuesday, July 30, 2019

secercah itu muncul

hanya bisa bersyukur, ketika kembali tersadar atas nikmat-Nya

sudah sejak lama sebenarnya, keengganan ini muncul dalam hati. bahkan dalam beberapa kesempatan, lisan ini sempat berucap dengan penuh kesungguhan. dan mungkin itu yang menjadi doa . . doa yang kemudian menimbulkan secercah harapan, hehehe. skenario telah berputar sesuai rencana-Nya. beberapa kali saya "akhirnya" menyadari hal ini, semua memang terjadi pada waktunya. bertubi-tubi ujian yang sudah datang sesuai kronologis waktu, memang sudah akan menempa diri ini menjadi pribadi yang semakin siap menerima rejeki-Nya.

Alhamdulillah

memang sih, masih ada beberapa hambatan kecil yang berpotensi membesar jika dibiarkan. tapi ya, kan masih ada Allah . . masih ada waktu, dan yang penting, yakinnya tetap supaya istiqomah dengan ketentuannya, karena itulah yang terbaik untuk diri ini. 

Friday, March 15, 2019

ketika tersadar bahwa ALLAH telah mengabulkan doamu ...

sudah banyak yang terjadi sejak saya telah berkumpul lagi dengan keluarga kecil di tanah pasundan .. sombong sedikit, bisa mengklaim hal itu adalah ujian. tapi jika mau flashback sedikit, bisa juga dikategorikan sebagai hukuman, atas kelalaian saya selama ini .. iya, sudah sekian lamanya lalai.

lalai apa mas?
sudah, gak perlu dibahas, sudah ditutup sama Allah, begitu katanya.

memang, setelah 2 tahun terpisah, keluarga saya akhirnya berkumpul utuh . . selama 2 bulan .. 4 bulan berikutnya, istri yang terpaksa meninggalkan kami karena sekolah. tak dinyana, kebahagiaan yang dinanti tak berselang satu malam. setelah istri sekolah, giliran saya yang pergi .. bahkan kembali membawa kesedihan bagi keluarga. sedikit kesempurnaan itu diambil-Nya, cukup untuk menempa saya menjadi pribadi yang selama ini tidak pernah saya bayangkan.

berangsur kesehatan saya pulih, istri pun kembali harus berpisah dengan keluarga dalam jangka waktu yang cukup lama. babak baru LDR dimulai lagi, kali ini bertambah dengan cacat saya. belum selesai disitu, sebuah telpon di suatu siang menggetarkan hape saya, nomor baru tentunya. beliau di seberang sana menjelaskan rencananya untuk menarik saya bergabung bersama staffnya, memperkuat satuan lama, duluuuuu, yang pernah amat saya idamkan untuk mengabdi di sana. tapi itu dulu, sebelum saya berhadapan dengan realita lapangan saat itu, yang cukup kejam. ah, belum lagi konflik dalam keluarga saat ini. saya dan istri lalu mengajukan peninjauan ulang terkait penugasan istri, namun Allah masih memberi saya tembok tinggi yang tak dapat ditembus.

akhirnya, si sulung yang dikorbankan kemudian. menyusul si kecil, ketika waktu untuk pergi itu benar telah tiba. kami merantau di tiga tempat berbeda. iya, 3 dapur. alhamdulillah mertua masih sehat, sehingga anak-anak masih bisa terawat dengan kasih sayang mereka. akhir tahun, saya dan istri sepakat, keluarga haruslah berkumpul, semaksimal mungkin. berturut2, istri, si kecil dan disusul si sulung sudah dapat dikumpulkan kembali dalam rumah dinas kami.

3 hari lalu, sebuah telpon dari seorang rekan masuk. membahas rencana masa depan saya yang sedikit tertunda. adakah harapan itu muncul kembali?

manusia berencana, kehendak Allah lah sebaik-baiknya.