Thursday, July 02, 2020

Akui Saja

jika menurut skenario saya yang tanpa C-19, mungkin saat ini saya sudah akan lebih sombong dari sebelum bulan Maret 2020. ada sedikit even besar yang beritanya sudah gegap gempita di seantero kantor saya bekerja (maupun kantor istri, sepertinya). namun qodarullah, C-19 muncul memporak-porandakan tatanan dunia, termasuk even saya yang sejujurnya, pernah dalam hati kecil ini mengeluhkan, ibarat ungkapan "diwenehi ati, nggrogoh rempelo". aih, masih kurang bersyukur ya

dan ketika muncul skenario B, saya malah lebih skeptis. meski sudah banyak analisa dan perhitungan para ahli tentang prediksi akhir pandemi ini, saya lebih yakin pada "bisikan" itu. dan benar saja, akhir minggu lalu, hal itu seperti "keyakinan dari keraguan" saya pada akhirnya, terealisasi. kegalauan juga sempat timbul, akankah saya banting setir, menyerah dengan menceburkan diri ke kubangan yang selama ini paling saya hindari (karena "mudharat"nya) ketimbang menunggu kolam sebelah dibuka lagi.

tapi hidup memang seperti roda sepeda yang selalu berputar, asal kita mau mengayuhnya. saya sendiri tidak ingin menjustifikasi, bahwa saat ini sedang berada di bawah .. lha wong orang2 lainnya sudah mengeluh duluan, hehehe. sesuai prinsip yang sering saya jargonkan, saya tidak mau sama dengan orang lain .. jika ada kesempatan untuk menunjukkan perbedaan, asalkan masih sejalan, why not?! dan bisikan2 itu muncul kembali, salah beberapanya yaitu, dibangunkan saat sedang enak2nya merem, then you know lah. kesempatan beberapa kali bisa sahur juga harus disyukuri, termasuk bonus waktu tidak sibuk setelah sang mentari tenggelam. celah itu ada, meski beberapa waktu lalu sempat tak terlihat karena load pekerjaan di akhir tahun ajaran.

sik .. sik .. dibanding tahun lalu, juga tidak terlalu parah kok sibuknya .. saya lebih yakin, ada campur tanganNya yang memudahkan semua bahan terkumpul, serta melambatkan waktu sehingga saya bisa lebih cepat untuk beristirahat. terlepas ada beberapa kali senam jantung saat pengujian hasil kerja tersebut, namun alhamdulillah, bisa terlewati dengan tenang.

balik ke laptop, tugas sudah menanti di semester baru ini. load dari dinas sudah dikurangi, meski dalam hati agak berharap cemas karena diatas kertas sudah pasti mengurangi income, tapi mungkin ini jalanNya, seperti biasanya. tetap berikhtiar, jalani dengan sabar (baca : syukur), terima saja.

bismillah