Tuesday, November 18, 2014

#BBMNaik


seperti sudah diprediksi, salah satu dampak kenaikan harga BBM bersubsidi tadi malam adalah ramainya kicauan maupun postingan di medsos. bahkan, timeline twitter saya pun (@gaijinme) tidak ketinggalan, trending topics-nya hampir satu suara, "mengeluhkan" kenaikan BBM.

saya yakin pemerintah sudah hitung2n sedemikian presisi-nya sehingga pada akhirnya memutuskan untuk mengurangi besaran subsidi pada ranah BBM. namun sepertinya rakyat belum siap menerima, terutama dari segi mental. selama ini hampir semua rakyat Indonesia "dididik" dalam lingkungan yang membenarkan harga BBM "rendah", yang notabene dibelakangnya ada campur tangan / subsidi pemerintah. besaran subsidi ini, yang saya yakin semakin membengkak sejalan dengan waktu, hanya diketahui oleh secuil masyarakat. dari secuil orang2 ini pun, masih banyak dari mereka yang berpikiran seperti "Indonesia adalah penghasil minyak, wajar jika minyak MURAH" serta dukungan opini publik yang semakin gencar beredar plus bumbu2 politik dan sarkasme.

saya juga berkeberatan dengan naiknya BBM ini, namun tetap tidak ingin reaktif. saya hanya ingin menyoroti kesiapan masyarakat dalam menghadapi kebijaksanaan pemerintah ini. pendapat saya, jika pemerintah sudah lebih dulu menyiapkan mental masyarakatnya, melalui pendidikan / doktrinasi / sosialisasi ataupun pemberitahuan serta pembentukan pola pikir yang lebih baik (mendekati realitas), saya yakin tidak akan terjadi aksi2 anarkis maupun reaktif berlebihan yang pada ujungnya merugikan diri sendiri. 

mungkin sudah menjadi kodrat saya, sebagai pegawai negara yang sudah disumpah untuk tetap setia dan selalu mendukung kepentingan bangsa, bahwa dengan segala aturan dan ketentuan dalam kedinasan, hingga tidak memungkinkan saya untuk protes ataupun menolak apalagi melawan dari setiap "kebijaksanaan"yang diterapkan oleh pemerintah, kecuali ya ... (NO COMMENT!!!). tetapi, demi mengingat moment kenaikan BBM ini, bolehlah saya membuat sedikit catatan dalam blog ini, yang harapannya tulisan ini bisa dinilai bersifat netral saja.