Friday, March 15, 2019

ketika tersadar bahwa ALLAH telah mengabulkan doamu ...

sudah banyak yang terjadi sejak saya telah berkumpul lagi dengan keluarga kecil di tanah pasundan .. sombong sedikit, bisa mengklaim hal itu adalah ujian. tapi jika mau flashback sedikit, bisa juga dikategorikan sebagai hukuman, atas kelalaian saya selama ini .. iya, sudah sekian lamanya lalai.

lalai apa mas?
sudah, gak perlu dibahas, sudah ditutup sama Allah, begitu katanya.

memang, setelah 2 tahun terpisah, keluarga saya akhirnya berkumpul utuh . . selama 2 bulan .. 4 bulan berikutnya, istri yang terpaksa meninggalkan kami karena sekolah. tak dinyana, kebahagiaan yang dinanti tak berselang satu malam. setelah istri sekolah, giliran saya yang pergi .. bahkan kembali membawa kesedihan bagi keluarga. sedikit kesempurnaan itu diambil-Nya, cukup untuk menempa saya menjadi pribadi yang selama ini tidak pernah saya bayangkan.

berangsur kesehatan saya pulih, istri pun kembali harus berpisah dengan keluarga dalam jangka waktu yang cukup lama. babak baru LDR dimulai lagi, kali ini bertambah dengan cacat saya. belum selesai disitu, sebuah telpon di suatu siang menggetarkan hape saya, nomor baru tentunya. beliau di seberang sana menjelaskan rencananya untuk menarik saya bergabung bersama staffnya, memperkuat satuan lama, duluuuuu, yang pernah amat saya idamkan untuk mengabdi di sana. tapi itu dulu, sebelum saya berhadapan dengan realita lapangan saat itu, yang cukup kejam. ah, belum lagi konflik dalam keluarga saat ini. saya dan istri lalu mengajukan peninjauan ulang terkait penugasan istri, namun Allah masih memberi saya tembok tinggi yang tak dapat ditembus.

akhirnya, si sulung yang dikorbankan kemudian. menyusul si kecil, ketika waktu untuk pergi itu benar telah tiba. kami merantau di tiga tempat berbeda. iya, 3 dapur. alhamdulillah mertua masih sehat, sehingga anak-anak masih bisa terawat dengan kasih sayang mereka. akhir tahun, saya dan istri sepakat, keluarga haruslah berkumpul, semaksimal mungkin. berturut2, istri, si kecil dan disusul si sulung sudah dapat dikumpulkan kembali dalam rumah dinas kami.

3 hari lalu, sebuah telpon dari seorang rekan masuk. membahas rencana masa depan saya yang sedikit tertunda. adakah harapan itu muncul kembali?

manusia berencana, kehendak Allah lah sebaik-baiknya. 

No comments: