Friday, October 20, 2017

47 ronin : pejuang tak bertuan

Hasil gambar untuk 47 ronin bookSaat majikan menjadi korban, karena alasan apapun, dendam haruslah dibalaskan. Bahkan, salah satu aturan bagi seorang samurai, tidak boleh hidup dibawah langit yang sama dengan pembunuh tuannya, telah menjadi harga mati yang melandasi cerita utama novel ini. Berlatar pada jaman ketika pengaruh samurai mulai luntur di Jepang, dimana para bangsawan penguasa daerah mulai diatur sedemikian rupa oleh kekuasaan kaisar di Edo (Tokyo saat itu). Pengaturan kekuasaan ini tentunya juga diwarnai penyimpangan, khususnya yang berurusan dengan upeti maupun sogokan. Tokoh antagonis utama, Kira, akhirnya menang secara hukum, yang mengharuskan bangsawan Asano melakukan “seppuku”, keluarganya diasingkan dan seluruh hartanya disita negara. Tentunya, para samurai pengikut setia klan Asano lalu mengemban misi luhur untuk membalaskan dendam keluarga Asano dan mengembalikan kehormatan klan, meski nyawa mereka menjadi taruhannya.

Cerita di novel ini cukup berbeda dengan plot yang sudah difilmkan dengan judul sama. Tidak muncul peran Keanu Reeves seperti layaknya Tom Cruise dalam The Last Samurai, wkwkwk. Perjalanan panjang Oishi, pimpinan samurai klan Asano dalam mengatur strategi pembalasan dendam majikannya digambarkan dengan jelas dari sudut orang ketiga. Saya akui, sangat sedikit dialog antar tokoh dalam cerita ini, termasuk kata-kata bijak seperti yang saya temukan saat membaca novel tentang samurai sebelumnya. Cerita mengalir begitu saja, bahkan terkesan membosankan jika sedari awal saya tidak menjaga rasa penasaran akan bagaimana kisah ini akan berakhir. Namun, ada baiknya, pembaca juga menonton film-nya, supaya tahu bahwa novel selalu lebih manis daripada versi layar lebar. 

No comments: