R I P |
Sudah lebih dari 5 tahun saya menggunakan
layanan seluler dari Mobile8 yang sekarang sudah bergabung dengan Smart Telecom
menjadi SmartFren. Memang, sejak awal menggunakan jaringan ini, saya sudah
kepincut karena tarif bicaranya murah, promo gak neko-neko, sinyal stabil, dan meski
merk lokal, bundling hapenya bagus2.
Nah, kejadian berawal saat dua bulan lalu
saya lupa nge-charge hp Smartfren Sumo (seri ZTE C100) yang menjadi jagoan buat
telpon-telponan dengan ortu maupun mertua yang juga sesama pengguna setia Fren.
Tidak ada yang aneh saat itu, kondisi
hape mati total karena lupa nge-charge, jadi ya langsung colok, lalu ditinggal.
Selang 2 jam, hape coba saya hidupkan, aneh, kok indikator charging tidak
muncul di layar. Berkali2 saya coba hidupkan, termasuk lepas pasang batere,
hasil tetap nihil. Hape tetap mati, batere juga dingin, seperti tidak ada
tanda2 kehidupan, waduh!
Pas ada kesempatan, saya
langsung tancap gas ke BEC, karena seingat saya disana ada konter Customer
Service Smartfren, dengan tujuan untuk minta bantuan service. Sebenarnya di
dekat rumah pernah ada CS Smartfren juga, namun sudah tutup karena sewa
tempatnya sudah habis dan pindah entah kemana. Sampai di BEC, saya kembali
kecewa. Area CS Smartfren sudah berganti jadi konter hape biasa. Katanya sudah
habis juga sewanya, dan pindah ke tempat lain (bukan di BEC lagi), waduh!
Tak habis akal, saya telpon ke Customer Care
Smartfren di 888 dengan hape cdma pengganti (yang terpaksa saya beli, demi komunikasi
dengan keluarga) untuk menanyakan letak CS Smartfren di Bandung. Katanya ada 3
lokasi, di BEC, lalu Jl.Suci, dan Jl. Soetta, namun langsung saya bilang, bahwa
yang di BEC udah tidak ada, mereka (Cust. Care) malah tidak tahu, waduh !
parahnya lagi, waktu saya tanyakan nomor telepon kantor CS, ternyata mereka
juga tidak punya, waduh lagi! (masa kantor operator seluler tidak punya no
telepon?!)
Singkat cerita, saya putuskan untuk meluncur ke kantor CS di
Jl.Suci karena more reachable. Sampai di TKP, kesan pertama, waaaah, kantor
luas dan bersih (meski gak punya nomor telepon). Prosedur standar, ambil nomor
antrian lalu nunggu. So far so good.
Giliran ketemu sama CS, mulailah konflik lagi. Perkenalan singkat,
hape langsung dipinjam untuk pengecekan. Untuk memastikan ketersediaan layanan
katanya (apalagi nih?).
CS datang .... "mohon maaf sekali pak, dikarenakan pihak kami sudah tidak memiliki kontrak kerjasama service dengan produsen hp bapak ini, maka kami hanya bisa membantu untuk menunjukkan lokasi agen, selebihnya terserah bapak"... alamat yang ditunjukkan sama CS lokasinya jauuuuuuuuuuuh banget, dan sepertinya hanya konter kecil (asumsi saya saja).
ya wis lah, sementara hape udah ada penggantinya, semoga awet..memang, harga masih menentukan kualitas.