Wednesday, March 08, 2017

Shizuoka Marathon : melarikan diri, mengenal batas

   saat dua tahun lalu, ditanya seorang dosen tentang hobi, lalu saya jawab dengan "lari", kemudian beliau kembali bertanya, "wah, ikut marathon juga ya?", dan spontan saya mengelak, mana mungkin, lha wong lari 5km saja butuh effort yang amat sangat, hehehe. namun, tidak sampai setengah tahun kemudian, saya berhasil finish 10k dengan catatan yang tidak jelek juga, hingga kemudian terpikir, full marathon? WHY NOT?!.
   mulailah jalan panjang memaksa fisik untuk mencapai target itu, dari belajar endurance, lari jauh termasuk segala tips serta ikut beberapa event demi mendekati capaian yang diinginkan. benturan jadwal research serta pola pengaturan waktu untuk latihan, kiranya cukup memaksa perhitungan yang benar2 ruwet, karena salah keseimbangan sedikit saja, bisa2 badan terlalu capek hingga berimbas kurang konsen pada research, ujung2nya malah rugi kedua2nya. hingga akhirnya, hari penentuan perang harus segera ditentukan, karena terbatasnya event Full Marathon yang menyediakan medal finisher, dikaitkan dengan jadwal dan lokasi pelaksanaan, hingga saat itu menyisakan hanya dua opsi event, Shizuoka Marathon yang memang agak jauh dengan Koga Marathon namun jadwalnya terlalu mepet dengan hari wisuda. hitung biaya akomodasi dan lainnya, terpilihlah Shizuoka Marathon, meski deg2n juga dengan pengaturan jadwal latihan.
   tibalah saatnya start. segala persiapan, termasuk carbo loading yang setengah gagal, lanjut istirahat yang kurang maksimal, tapi run must go on. sepatu pun yang sempat menjadi PR terbesar, sepertinya dapat terbantu dengan kaos kaki super pembagian resmi panitia, serta didukung cuaca cerah nan hangat. target 4h30m sudah dipasang, dengan memo 9 titik COT dan tantangan finish sebelum habis baterainya si Garmin ForeAthlete 10J (± 5h). hingga titik 20km, tidak ada masalah berarti, semuanya sesuai rencana dan latihan, hanya saja frekuensi minum agak banyak, karena panitia berulang kali mengingatkan bahwa cuaca cukup "terik" yang mudah memicu dehidrasi. okelah, alhamdulilah hal ini bisa teratasi, dan memang tidak sekalipun saya berkeinginan untuk buang air kecil, meski di setiap water station setidaknya segelas air dan air mineral diminum. pada beberapa spot toilet darurat yang disiapkan panitia, selalu nampak antrian panjang pelari menunggu giliran. 
   hingga lewat separuh jalan, mulailah terasa ada yang tidak beres. si kaos kaki super memang luar biasa, tidak ada keluhan sama sekali meski pada sesi latihan, saya pernah mengalami kaki lecet ataupun kram pada telapak untuk jarak 21k. nah, kali ini, otot belakang tungkai di kedua kaki terasa kaku. saya memang tidak pernah berlari lebih jauh dari 24k sekali waktu, dan cukup menjadi mimpi buruk, meski sebenarnya saya masih punya waktu sisa cukup banyak sebelum COT. mulailah saya menerapkan jalan-lari-jalan hingga akhirnya ada sukarelawan yang mendonasikan salonpas semprot untuk mengurangi ketegangan otot tungkai.
   balik pace awal dong? NGGAK juga. km 25 to 35, posisinya pas di pinggir pantai. meski cuaca terik, angin laut yang dingin cukup membuat badan gemetar meski sebenarnya sudah cukup panas karena berlari 3jam lebih. kondisi ini memicu masalah berikutnya, yaitu otot paha yang kaku di sekitar km37. mulut komat2 sambil mata jelalatan cari tukang semprot lagi, dan alhamdulillah, si mbak muncul lagi mendekati km40. waktu yang tersisa setelah pace melorot dihitung ulang, dengan tingkat kesadaran yang jauh dibawah normal. dengan jalan kaki pun, insyaallah masih bisa sampai finish mepet COT, namun karena ingat pengalaman saat latihan jalan, kaki malah lebih mudah kram, diputuskanlah tetap combine lari-jalan. dengan sisa tenaga, akhirnya sampai juga garis finish, alhamdulilah bisa pulang bawa medal.
   dengan kaki tertatih, masih ada 3 jam lagi perjalanan panjang ber-kereta plus menaiki tangga 4 lantai ke kamar. untunglah masih ada kebanggaan, dibanding mereka yang finish setelah COT, hanya diberi handuk berwarna putih dengan tulisan, masih ada harapan tahun depan, duh. oh iya, si Garmin kuat juga ternyata. lewat 5jam, dia hanya kelap2 dengan notif batery low, n berdasar pengalaman, dengan kondisi ini, si doi masih sanggup digeber sejam lagi, hehehe. kudu di-eman deh, buat ngikut event berikutnya, tapi Half sudah cukup. sudah.