Mungkin selama ini kita hanya mengenal Al
Quran sebagai kalam Allah, yang menjadikannya kitab suci umat Islam. Ada data
terbaru yang menyatakan, lebih dari 60% bahkan, kaum Muslim masih buta huruf
terhadap Al Quran. Waduh . . .
Tak dapat dipungkiri, Al Quran yang dijaga
kesuciannya hingga tetap tersebar dalam bahasa aslinya, yaitu Arab,
menjadikannya suatu tantangan tersendiri terutama bagi mereka yang bahasa
ibunya bukan dari golongan semenanjung Arab. Kemudian, tak hanya melafalkannya,
umat Muslim masih harus ditantang lagi untuk memahami isi Quran melalui sekian
versi tafsir yang dikarang oleh para ulama ahli. Sebelum nabi Muhammad wafat,
penafsiran terbaik adalah dari beliau. Namun setelahnya, yang dikenal dengan
hari terputusnya wahyu dari langit, para sahabat dan ahli ulama pada abad
berikut harus berhati-hati dalam upayanya menjelaskan isi Al Quran demi
kepentingan dakwah agama Islam.
DR. Inggrid telah memaparkan sejarah,
dengan latar belakang berikut perjalanan turunnya Al Quran, hingga yang
dipegang kaum Muslim saat ini. Mata saya terbuka, saat sadar bahwa nabi
Muhammad seorang yang buta huruf; beliau menyampaikan ayat demi ayat melalui
lisannya, mengeceknya kepada tiap sahabat yang menghafalkannya, hingga akhir
hayat beliau. Mushaf Al Quran yang saya pegang saat ini, adalah hasil karya
ulama pada abad berikut, yang dalam perjalanannya sudah mengalami sekian bentuk
perubahan guna memudahkan dibaca. Tentu saja, keasliannya selalu terjaga dalam
metode lisan yang ternyata memiliki setidaknya 10 dialek dengan jalur sistem
pewarisan yang luar biasa dari sumber awalnya, Allah kemudian nabi Muhammad.
Penulis menggunakan cara penulisan layaknya
paper ilmiah, mencantumkan referensi dalam footnote, serta tak satupun
mencantumkan tulisan arab. Setiap ayat yang dikutip, setidaknya merupakan
terjemah dalam bahasa setempat, yang menjadikannya satu bahasan tersendiri
dalam menyikapi versi tafsir seperti ulasan DR. Nadirsyah Hosen pada tulisan
saya sebelumnya. lantas, bagaimana endingnya?
Iqra' . . sebagaimana wahyu pertama yang diterima Rasullullah, cari ilmu, sebarkan.