Wednesday, September 16, 2015

the 76th JSAP Autumn Meeting, 13 - 16 Sept 2015

Alhamdulilah, satu tantangan sudah terlewati.

sebagai bagian dari ritual menjadi researcher disini, meski secara administratif tidak akan dicantumkan dalam transkrip akademik, berpartisipasi dalam seminar/conference memang akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. dimulai dari gabung member komunitas "peneliti", daftar materi presentasi, kemudian harap2 cemas bakalan gol/tidaknya, hingga presentasi pada hari H. tentu saja, hambatan juga mengganjal di setiap tahapnya, seperti hasil penelitian yang akan disajikan kurang menarik, bahkan ada kalanya hasilnya gagal merujuk kepada suatu kesimpulan, wadoooh.

 seminar kali ini cukup menarik diulas, meski mungkin buat mereka yang sudah langganan ikut akan menjadi hambar. bagi saya, kesempatan ini memberi pelajaran untuk lebih saling menghargai antar sesama member, dimana beberapa dosen saya, pada kesempatan yang sama, juga "rela" memaparkan penelitiannya dan menerima "hujatan" dari audiens, layaknya seorang siswa program master yang bau kencur dalam hal research. ada juga beberapa kali, disaat sang pemapar (sepertinya mahasiswa juga) sudah gelagapan menerima pertanyaan, tiba2 tertolong karena ada seseorang yang mengaku melakukan peneletian bersama si pemapar (biasanya adalah sang dosen pembimbing) memberikan jawaban kunci nan analitis, sehingga penanya (yang biasanya juga seorang dosen pembimbing) langsung maklum sambil mengangguk2, sementara kami para mahasiswanya, hanya bisa melongo. ada pula tipe terlalu PD, biasanya karena mereka membawa nama besar universitasnya yang tersohor, namun karena materi yang disampaikan terlalu "berat", sehingga menjadi senjata makan tuan; hadirin gagal paham, pemapar juga kurang fokus menyajikan idenya. ujung2nya, terjadi lagi dialog antara para dosen pembimbingnya, dan untuk tipe ini, beberapa kali sang dosen mengakhiri jawabannya dengan minta maaf. 
nah, saya kebetulan tergolong mahasiswa yang nge-pas2n, baik dari segi ilmu maupun finansial, eh maksudnya bahasa pengantarnya. kalo hanya untuk presentasi dengan powerpoint, pada saat di kantor plus kursus pengajar dulu, bekal sudah cukup banyak dengan jam terbang lumayan. namun karena materi kali ini sangat awam bagi saya, ditambah lagi bahasa pengantarnya harus disampaikan kepada native speaker, wadooooh, sempat keder juga. alhasil, urutan penyampaian materi di-utak atik sesederhana mungkin, intinya ide bisa tersampaikan, dengan cara se-simple mungkin, hehehe. bahkan, trik lama pun dipakai, yaitu buat "lubang" agar penanya bisa digiring kesitu, and it's works, again. 
akhir kata, saya mendapati betapa minimnya ilmu saya, dan motivasi-lah kunci utama menuju kesuksesan. it is not what happened in the past, your goals are the most important, kurang lebih begitu pesan seorang berkebangsaan Perancis yang saya temui dalam lift, dengan bangganya dia memperkenalkan diri sebagai Assosiate Professor. yes, Sir !!

No comments: