Monday, February 13, 2017

belajar dari si anak singkong

   sebenarnya sudah sejak lama saya mengetahui keberadaan buku ini, tapi mungkin disaat itu, kendala finansial-lah yang sepertinya memaksa saya menunda keinginan untuk "membelinya", meski sempat beberapa orang di sekitar saya terlihat sedang membacanya. hingga akhirnya, ada kelonggaran rejeki juga bertepatan dengan gelaran diskon, jadilah "keturutan punya" meski termasuk obsolete. gomennasai.

   pun, setelah beli ndak langsung dibaca, apalagi tamat semalam. si dia masih harus nangkring di rak buku bersama beberapa pendahulunya yang disalip oleh cetakan file pdf berisi data dan gambar yang lebih mendesak untuk diolah demi menentukan masa depan yang lebih cerah, halah.

   anyway, buku biografi pak CT ini cukup inspiratif, terutama bagi orang seperti saya yang baru tahu jika beliau sebenarnya adalah seorang dokter gigi tulen (setidaknya itu kesimpulan dari informasi yang saya dapat dari buku ini). akal2n pak CT dalam proyek awal fotokopi berlanjut dengan pangsa pasar lainnya, lumayan membuka pikiran bahwa adakalanya seseorang perlu bekerja lebih jika ingin survive, tidak melulu pasrah pada keadaan apalagi menyerah. beliau menunjukkan keberkahan dari Yang Maha Kuasa saat ada kemauan, meski salah satu imbasnya ya mengurangi waktu pribadi, but it worth. 
   di tengah buku, alur sedikit mundur (bahkan tak jarang melompat ke depan lagi) tatkala beliau bercerita masa-masa kecil hingga pengasahan pola pikir yang out of the box lewat kegiatan di luar sekolah. ambisi ataukah kemauan keras, kiranya cukup menjadi pendorong, hingga beliau berhasil secara bertahap menjadikannya kebiasaan, lalu membentuk pondasi diri dan membuat perbaikan hingga menjadi sukses yang tak terbantahkan. meski ada beberapa kisah pahit maupun kegagalan, namun hal itu menambah kuat insting serta keinginan untuk terus bekerja ikhlas hingga tuntas. 
   beberapa kali tercantum "gebrak meja", meski sekilas bermakna konotatif, tapi jika diterapkan disaat yang tepat, maka hasil lah yang akan bicara dengan sendirinya. cita2 beliau memunculkan wirausahawan yang nasionalis sangat sedikit dimunculkan, ataukah mungkin secara sengaja tidak ditunjukkan? kutipan yang tepat dicetak di sampul belakang, 

"tidak ada kesuksesan yang bisa dicapai seperti membalikkan telapak tangan. tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras, keuletan, kegigihan, dan kedisiplinan (CT, 2012)"

No comments: